ENDANG SUWARNI,S.PD.I

ULANG TAHUN EMAS JANGANLAH CEMAS.

Ada perasaan yang berkecamuk dalam dada, entahlah aku tiba-tiba merasa kurang nyaman dengan perasaan ini,ku coba menepis galau hati ,dengan bibir terus  mengucap istigfar, tapi hati masih saja meronta gelisah.

Apakah karena hari ini aku berulang tahun? masihkah pantas aku bersuka ria dengan ulang tahunku? lalu aku mesti bagaimana dengan tanggal 22 September hari kelahiranku yang ke 50 tahun ini?

MasyaAllah aku sepertinya kurang berani menyebutkan angka emas itu, aku gugup mengucapkan jumlah umurku yang sudah setengah abad,aku tidak berani mengutarakannya lagi......

Benarkah aku menjadi cemas karena hal ini? bukankah aku selalu antusias menunggu tanggal dan bulan kelahiranku? tidak bisa aku pungkiri akan perasaan yang sedang melandaku.....galau ....cemas dan kawatir.

Aku coba mencari informasi mengenai rasa yang melanda hati dan fikiranku,syukurlah aku mendapatkan pencerahan melalui tulisan salah seorang penulis di Blog pribadinya. semoga Allah meridhoi dan memudahkan aku memahaminya.

"Lima puluh tahun merupakan pertengahan dari sebuah perjalanan hidup, orang sering menyebutnya menginjak setengah abad, identik dengan ulang tahun emas, juga dapat dikatakan sebagai babak baru untuk pencapaian berikutnya. 
Yaitu pencapaian untuk mejadi manusia yang lebih baik, semakin istiqomah mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Di tahun ke-50 seseorang sebaiknya menjadi  lebih bijaksana dan mampu menyelaraskan hidup dengan perasaannya, berusaha sekuat tenaga mengurangi emosinya sehingga dapat menikmati setiap perjalanan hidup dengan begitu menyenangkan.


Sebagaimana penggalan hadis yang berbunyi:  

… خير الناس أنفعهم للناس… “… 

"sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya)…”. 

Berbuat baiklah, maka kebaikan akan kembali kepada diri kita  sendiri. Jika kita bisa memberi manfaat melalui harta, lakukanlah dengan harta. Jika bisanya dengan tenaga, lakukanlah. Dan Jika bermanfaat bagi orang lain dengan ilmu yang dimiliki, ajarkanlah. 

Bagaimana kita dapat melakukan kebaikan dan memberi manfaat kepada sesama? 

Yang pertama adalah harus dimulai dari adanya kemauan, karena dengan kemauan maka seseorang akan dengan mudah melakukannya dan penuh tanggungjawab, seseorang akan melakukannya dengan penuh keikhlasan, kemudian orang tersebut akan merasakan kebahagiaan. 

Yang kedua adalah jangan menunda melakukan sesuatu yang bermanfaat, karena jika kita menunda belum tentu ada kesempatan lagi untuk berbuat baik lagi manfaat, jangan sampai kita menyesali dan sering mengatakan “seandainya tadi…” dan seterusnya. 

Ketiga adalah dengan membiasakan memberi manfaat, akan berbeda saat kita memberi sedekah karena mampu atau saat moment tertentu dibandingkan dengan kita telah terbiasa bersedakah tanpa memikirkan kapan dan di mana. 

Selanjutnya adalah, senantiasa muhasabah untuk meningkatkan kapasitas kebermanfaatan pribadi baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

Sejatinya setiap kita memberi manfaat pada orang lain, hal itu akan memberi manfaat juga pada diri kita sendiri. Allah berfirman :

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ…

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri …” (QS. al-Isra:7).

Dijelaskan juga dalam sebuah hadis :

وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ

“Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya.” (HR. Bukhori).


Aku akhiri tulisan ini dengan memanjatkan doa untuk kita semua kepada Allah SWT :

اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمُوْرَنَا وَصَحِّحْ أَجْسَادَنَا وَنَوِّرْ قُلُوْبَنَا وَثَبِّتْ إِيْمَانَنَا وَأَحْسِنْ أَعْمَالَنَا وَوَسِّعْ أَرْزَقَنَا وَإِلَى الخَيْرِ قَرِّبْنَا وَعَنِ الشَّرِّ اَبْعِدْنَا وَاقْضِ حَوَائِجَنَا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

“Ya Allah, panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Alhamdulilah wasyukurillah setelah membaca tulisan dan menghayati ayat-ayat diatas tersebut, serta berdoa dengan ikhlas, hatiku mulai menjadi lebih tenang dan siap memasuki usia 50 tahun.insya Allah dengan memohon pertolongan-NYA.

Semoga Allah mudahkan urusanku dan kita semua dalam mendekat kembali pada Allah SWT, saling menyayangi sesama mahluk ciptaan-NYA, berusaha keras menjalankan Sunnah Rasulullah,walaupun belum dapat melakukan semuanya minimal tidak meninggalkan semuanya.




SELAMAT ULANG TAHUN EMAS WAHAI DIRI,SELAMAT MENJADI LEBIH TAQWA DAN BERLARI KENCANG MENUJU SERUAN KEBAJIKAN.

Komentar

  1. Selamat ulang bunda Endang semoga panjang umur swhat selalu bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah tabarakallah bunda kepsek, selamat ulang tahun juga buat bunda kepsek.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MERIAHNYA PERTEMUAN BULANAN RUTIN IKATAN GURU RAUDHATUL ATHFAL SEKABUPATEN SUMBAWA DI DESA SEJARI KECAMATAN PLAMPANG.

Endang Suwarni

Endang Suwarni,S.Pd.I